Kadang ngerasa sepi, sendiri dan tak ada yang bisa mengerti
perasaan kita. Perasaan yang selama ini aku pendam. Aku harus apa agar kamu tau
gimana perasaan aku. Aku marah, nangis ingin berontak mengeluarkan semua
serpihan luka yang telah tertancap dihatiku selama ini. Seperti ingin memukulmu
dan mencabik cabik dirimu menjadi serpihan serpihan kecil. Berapa kali aku buat
kamu sakit? Beratus ratus kalikah? Sampai sampai kamu berlaku seperti ini
terhadapku. Aku cape dengan semuanya. Ingin pergi jauh darimu, tapi apa daya. Aku
selalu menganggapmu adalah sebuah anugrah yang harus dijaga, dan aku tak ingin
menyia nyiakan apa yang telah Tuhan beri kepadaku. Dengan sedikit lebih
bersabar agar hubungan ini tetap bertahap. Dengarlah aku menyayangimu tulus
dari hati ku, tapi sayang aku bukan utuk disakiti. Mengertilah apa yang aku
maksud! Berkali kali aku berusaha menjauh memutuskan hubungan denganmu, berkali
kali juga kamu memohon maaf kepadaku. Bodohnya aku selalu memaafkanmu, yaa
mungkin aku memang bodoh terlalu menyanyangimu. Tapi ini aku secara rill. Menyanyangi
dari lubuk hati aku yang paling dalam untuk seseorang yang telah pernah membuatku nyaman disisinya.
Rabu, 18 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 tanggapan:
Posting Komentar