Rabu, 18 Juni 2014

Hati siapaa?



Kadang ngerasa sepi, sendiri dan tak ada yang bisa mengerti perasaan kita. Perasaan yang selama ini aku pendam. Aku harus apa agar kamu tau gimana perasaan aku. Aku marah, nangis ingin berontak mengeluarkan semua serpihan luka yang telah tertancap dihatiku selama ini. Seperti ingin memukulmu dan mencabik cabik dirimu menjadi serpihan serpihan kecil. Berapa kali aku buat kamu sakit? Beratus ratus kalikah? Sampai sampai kamu berlaku seperti ini terhadapku. Aku cape dengan semuanya. Ingin pergi jauh darimu, tapi apa daya. Aku selalu menganggapmu adalah sebuah anugrah yang harus dijaga, dan aku tak ingin menyia nyiakan apa yang telah Tuhan beri kepadaku. Dengan sedikit lebih bersabar agar hubungan ini tetap bertahap. Dengarlah aku menyayangimu tulus dari hati ku, tapi sayang aku bukan utuk disakiti. Mengertilah apa yang aku maksud! Berkali kali aku berusaha menjauh memutuskan hubungan denganmu, berkali kali juga kamu memohon maaf kepadaku. Bodohnya aku selalu memaafkanmu, yaa mungkin aku memang bodoh terlalu menyanyangimu. Tapi ini aku secara rill. Menyanyangi dari lubuk hati aku yang paling dalam untuk seseorang yang telah pernah  membuatku nyaman disisinya.

0 tanggapan: